Good Governance | Clean Government
Proses integral yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara tercapai melalui kegiatan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Membentuk suasana dan struktur yang mempengaruhi kesadaran pengendalian di seluruh organisasi. Mencakup integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, peran dan tanggung jawab manajemen dan dewan pengawas, serta kebijakan dan prosedur organisasi.
Mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang relevan dengan pencapaian tujuan organisasi. Menilai kemungkinan dan dampak risiko tersebut serta menentukan cara untuk mengatasinya.
Melaksanakan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko sudah diambil. Termasuk berbagai bentuk pengendalian seperti otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, review, dan pemisahan tugas.
Mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi yang relevan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan pegawai untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Memastikan bahwa informasi yang penting terkait dengan pengendalian intern dikomunikasikan ke seluruh organisasi.
Melakukan penilaian berkelanjutan terhadap kualitas kinerja sistem pengendalian intern sepanjang waktu. Melakukan audit internal, reviu, dan kegiatan pemantauan lainnya untuk memastikan bahwa pengendalian tetap efektif dan diterapkan dengan baik.
Proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan memantau risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi atau proyek. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kemungkinan dan dampak negatif dari risiko serta memaksimalkan peluang dan hasil positif.
Mengidentifikasi risiko yang berpotensi mempengaruhi proyek atau organisasi. Teknik yang dapat digunakan termasuk brainstorming, wawancara, analisis SWOT, dan analisis dokumen.
Menilai dampak dan kemungkinan terjadinya setiap risiko yang telah diidentifikasi. Menggunakan metode kualitatif (seperti penilaian skala dampak dan probabilitas) atau kuantitatif.
Membandingkan tingkat risiko yang diidentifikasi dengan kriteria risiko yang telah ditetapkan untuk menentukan prioritas penanganan. Memutuskan apakah risiko tersebut dapat diterima atau perlu ditangani.
Mengembangkan dan menerapkan rencana tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Tindakan ini bisa meliputi mitigasi, transfer, penerimaan, atau penghindaran risiko.
Memantau risiko dan efektivitas tindakan pengendalian yang telah diimplementasikan. Melakukan review berkala untuk memastikan bahwa penanganan risiko tetap efektif dan relevan dengan perubahan situasi.
Mengkomunikasikan informasi risiko kepada semua pemangku kepentingan yang relevan dan melakukan konsultasi untuk mendapatkan masukan dan umpan balik. Memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang risiko dan langkah-langkah yang diambil untuk menanganinya.
Proses untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas APIP dalam melaksanakan fungsi pengawasan intern di lingkungan pemerintah. Tujuan utama dari peningkatan kapabilitas ini adalah untuk memastikan bahwa APIP dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pemerintah melalui pengawasan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Memperbaiki struktur organisasi APIP untuk memastikan bahwa mereka memiliki wewenang dan independensi yang memadai dalam melaksanakan tugasnya. Mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan, prosedur, dan pedoman pengawasan yang jelas dan komprehensif.
Mengadopsi teknologi informasi dan alat analisis data untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pengawasan. Menggunakan sistem manajemen audit dan perangkat lunak analitik untuk mempermudah pemantauan dan pelaporan.
Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya, lembaga pengawas eksternal, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memperkuat jaringan pengawasan. Berpartisipasi dalam forum, seminar, dan kegiatan lain yang memungkinkan berbagi pengalaman dan praktik terbaik.
Melakukan penilaian kapabilitas secara berkala untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan APIP. Menggunakan hasil penilaian untuk merancang dan melaksanakan rencana peningkatan kapabilitas yang berkelanjutan.
Mendorong budaya organisasi yang mendukung pengawasan intern yang proaktif dan preventif. Mengintegrasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas dalam semua aspek operasi pemerintah.
Melakukan pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan APIP dalam berbagai bidang, termasuk audit, evaluasi risiko, kepatuhan, dan tata kelola.
Mendorong APIP untuk mendapatkan sertifikasi profesional seperti Certified Internal Auditor (CIA), Certified Government Auditing Professional (CGAP), atau sertifikasi lain yang relevan.